Kepala KUA Delta Pawan Ungkap Fakta Mengejutkan
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Delta Pawan, M Syafi’ie mengaku sejak bertugas di KAU pada 2001 silam hingga 2017. Baru pertama kalinya ia mengalami kejadian langka pada Kamis, (5/10/2017) kemarin.
Kejadian itu yakni ada anak baru kelas dua sekolah dasar dan berusia delapan tahun, Yogi Setiady secara pribadi mau masuk Islam.
Bahkan keinginan itu direstui orangtuanya hingga mengantarkan anak tersebut ke hadapannya untuk mengislamkannya.
“Awalnya saya tak percaya kok baru delapan tahun dan kelas dua SD mau msuk Islam. Saya kira tak diketahui orangtuanya,” katanya kepada awak media di Ketapang, Jumat (6/10/2017).
Namun ternyata anak itu didampingi ibu kandungnya langsung dan guru agamanya. Serta disaksikan oleh dua orang tetanggannya.
“Mereka datang kemarin (Kamis, 5/10-red) pukul 14.14 WIB untuk mengesahkan anak itu beragama Islam,” ucapnya.
Ia mengungkapkan selama ini memang banyak yang masuk Islam. Tapi sudah dewasa bahkan rata-rata ditentang keluarganya. “Tapi yang ini anak kecil malah direstui oleh orangtuanya dan disaksikan ibu kandungnya sendiri,” ungkapnya.
Diceritakannya sebelum Kamis (5/10) memang ada meminta formulir untuk masuk Islam dan pihaknya pun tak tahu untuk siapa.
Kemudian pada Kamis itu ada stafnya menyerahkan formulir untuk seseorang masuk Islam.
“Saya liat anak delapan tahun. Jadi saya tanya orangtuanya mana, kata staf saya ada. Saya suruh staf itu panggil dulu orangtuanya karena tidak ada paksaaan memeluk Islam. Tapi penjelasan ibunya, anaknya sendiri maksa minta masuk Islam,” jelasnya.
Sebelum mengIslamkan Yogi ia juga sempat benar-benar bertaya pada ibu Yogi, Eriyanti (44) terkait tujuan mereka tersebut. Menurutnya ibu Yogi malah menjelaskan sebelum dibawa ke hadapannya memang Yogi sudah belajar sendiri tentang Islam.
Bahkan tiap ada azan Yogi sering ke masjid ikut salat bersama orang-orang Islam lainnya. Ketika diajak ke tempat ibadah ibunya, Yogi tak mau tapi malah sering pergi melihat dan belajar ke Taman Pendidikan Alquran (TPA) di tempatnya.
Syafi’ie menuturkan bahkan menurut ibunya, Yogi minta disunat. “Sebelum mengIslamkannya saya juga sempat mengetesnya untuk mengucapkan kalimat syahadat. Ternyata ia melafazkannya lancar sekali bahkan tahu artinya,” ungkapnya.
“Kemudian saya tanya apakah tahu membca Alquran. Ternyata dia sudah banyak hafal ayat-ayat Alquran. Ia hafal Surah Alfatihah, Al-Ikhlas. Ia juga hafal doa secara Islam untuk ibu bapak, doa makan dan ayat serta doa lain juga banyak dia hafal,” lanjutnya.
“Saya seakan-akan tak percaya bocah kecil yang lahir dari kelurga non muslim ini ternyata mampu melafazkan syahadat sangat lancar. Jadi sebanyak-banyaknya yang masuk Islam baru pertama ini saya temukan begini,” tambahnya.
Ia pun sangat terharu terhadap keinginan Yogi belajar sendiri belajar mengaji, solat hingga memeluk agama Islam. Ia juga sangat salut terhadap kedua orang Yogi yang mengikhlaskan dan merestui keinginan besar anaknya meskipun masih kecil.
“Saya salut dan mengapresiasi sikap Yogi. Terlebih kedua orangtuanya yang mengikhlaskan anaknya memeluk Islam meski berbeda keyakinan,” ujarnya.
sumber : mediadakwahislam.com
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Delta Pawan, M Syafi’ie mengaku sejak bertugas di KAU pada 2001 silam hingga 2017. Baru pertama kalinya ia mengalami kejadian langka pada Kamis, (5/10/2017) kemarin.
Kejadian itu yakni ada anak baru kelas dua sekolah dasar dan berusia delapan tahun, Yogi Setiady secara pribadi mau masuk Islam.
Bahkan keinginan itu direstui orangtuanya hingga mengantarkan anak tersebut ke hadapannya untuk mengislamkannya.
“Awalnya saya tak percaya kok baru delapan tahun dan kelas dua SD mau msuk Islam. Saya kira tak diketahui orangtuanya,” katanya kepada awak media di Ketapang, Jumat (6/10/2017).
Namun ternyata anak itu didampingi ibu kandungnya langsung dan guru agamanya. Serta disaksikan oleh dua orang tetanggannya.
“Mereka datang kemarin (Kamis, 5/10-red) pukul 14.14 WIB untuk mengesahkan anak itu beragama Islam,” ucapnya.
Ia mengungkapkan selama ini memang banyak yang masuk Islam. Tapi sudah dewasa bahkan rata-rata ditentang keluarganya. “Tapi yang ini anak kecil malah direstui oleh orangtuanya dan disaksikan ibu kandungnya sendiri,” ungkapnya.
Diceritakannya sebelum Kamis (5/10) memang ada meminta formulir untuk masuk Islam dan pihaknya pun tak tahu untuk siapa.
Kemudian pada Kamis itu ada stafnya menyerahkan formulir untuk seseorang masuk Islam.
“Saya liat anak delapan tahun. Jadi saya tanya orangtuanya mana, kata staf saya ada. Saya suruh staf itu panggil dulu orangtuanya karena tidak ada paksaaan memeluk Islam. Tapi penjelasan ibunya, anaknya sendiri maksa minta masuk Islam,” jelasnya.
Sebelum mengIslamkan Yogi ia juga sempat benar-benar bertaya pada ibu Yogi, Eriyanti (44) terkait tujuan mereka tersebut. Menurutnya ibu Yogi malah menjelaskan sebelum dibawa ke hadapannya memang Yogi sudah belajar sendiri tentang Islam.
Bahkan tiap ada azan Yogi sering ke masjid ikut salat bersama orang-orang Islam lainnya. Ketika diajak ke tempat ibadah ibunya, Yogi tak mau tapi malah sering pergi melihat dan belajar ke Taman Pendidikan Alquran (TPA) di tempatnya.
Syafi’ie menuturkan bahkan menurut ibunya, Yogi minta disunat. “Sebelum mengIslamkannya saya juga sempat mengetesnya untuk mengucapkan kalimat syahadat. Ternyata ia melafazkannya lancar sekali bahkan tahu artinya,” ungkapnya.
“Kemudian saya tanya apakah tahu membca Alquran. Ternyata dia sudah banyak hafal ayat-ayat Alquran. Ia hafal Surah Alfatihah, Al-Ikhlas. Ia juga hafal doa secara Islam untuk ibu bapak, doa makan dan ayat serta doa lain juga banyak dia hafal,” lanjutnya.
“Saya seakan-akan tak percaya bocah kecil yang lahir dari kelurga non muslim ini ternyata mampu melafazkan syahadat sangat lancar. Jadi sebanyak-banyaknya yang masuk Islam baru pertama ini saya temukan begini,” tambahnya.
Ia pun sangat terharu terhadap keinginan Yogi belajar sendiri belajar mengaji, solat hingga memeluk agama Islam. Ia juga sangat salut terhadap kedua orang Yogi yang mengikhlaskan dan merestui keinginan besar anaknya meskipun masih kecil.
“Saya salut dan mengapresiasi sikap Yogi. Terlebih kedua orangtuanya yang mengikhlaskan anaknya memeluk Islam meski berbeda keyakinan,” ujarnya.
sumber : mediadakwahislam.com
0 Response to "Alasan Bocah 8 Tahun Pilih Jadi Mualaf Ini Bikin Merinding, Orangtuanya Yang Non Muslim Geleng Kepala"
Post a Comment